PRFMNEWS - Waktu atau jam terbaik melihat fenomena 6 planet sejajar atau segaris di langit Indonesia dengan mata telanjang tanpa bantuan teleskop diungkap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Andi menjelaskan, waktu terjadinya fenomena planet sejajar ini tidak hanya pada 24 Juni 2022, melainkan terjadi tiga periode selama bulan ini. Di mana ada 6 planet di tata surya berada dalam posisi konfigurasi sejajar atau segaris.
Enam Planet Segaris di Langit Subuh
Untuk menikmati pemandangan indah ini, arahkan pandangan ke langit timur setelah subuh. Dari situ kita bisa melihat empat planet terang yang bersusun dari bawah ke atas dalam satu garis. Urutan planet tersebut adalah Jupiter, Mars, Merkurius, dan Venus. Sementara, Uranus dan Neptunus akan berada lebih tinggi dibandingkan planet lainnya.
Pertunjukan planet ganda di langit merupakan bagian dari fenomena konjungsi planet. Sejak akhir April lalu, enam planet berada segaris di langit subuh. Kesegarisan ini wajar terjadi karena planet-planet bergerak pada garis edar matahari atau biasa disebut sebagai garis ekliptika.
Sejak awal Juni, masyarakat dapat menyaksikan fenomena langka, di mana planet Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus berada pada konfigurasi segaris alias planet sejajar. Nah, subuh 24 Juni nanti adalah waktu yang dianggap paling oke untuk menyaksikannya.
Bahkan, bagi wilayah yang polusi cahayanya nyaris tidak ada (kondisi langit benar-benar bersih), Uranus dapat disaksikan tanpa menggunakan teleskop karena kecerlangan lebih kecil dari +6,5. Jadi jangan lewatkan fenomena planet sejajar subuh ini.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, fenomena enam benda langit sejajar ini terjadi selama delapan hari sejak 20 Juni 2022.
Dilansir dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), fenomena parade langit tersebut akan ada enam benda langit atau planet yang berada segaris atau sejajar, planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus dan Bulan
Andi menambahkan, sebenarnya tidak hanya lima planet saja yang terlibat, tapi juga ada Uranus, sehingga sebenarnya ini bukan lagi konjungsi kuintet (lima benda langit) melainkan konjungsi sektet (enam benda langit).
Fenomena planet sejajar disebut sebagai konjungsi. Melansir Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), fenomena planet sejajar bisa disaksikan mulai subuh atau 72 menit sebelum matahari terbit sampai akhir dari fajar bahari atau sekitar 24 menit sebelum matahari terbit. Waktu subuh disesuaikan dengan masing-masing wilayah, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota.
Selain itu, terdapat pula planet Uranus sehingga tidak hanya lima planet saja yang terlibat. Oleh sebab itu, fenomena planet sejajar tak lagi disebut konjungsi kuintet (lima benda langit) melainkan konjungsi sektet (enam benda langit).
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan cara melihat fenomena langka beberapa planet di tata surya sejajar atau konfigurasi segaris dalam Parade Langit sepanjang Juni 2022.
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang menjelaskan fenomena tersebut bisa disaksikan selama 50 menit pada saat sebelum matahari terbit. Konfigurasi segaris beberapa planet seperti Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, sudah bisa disaksikan sejak dini hari pekan lalu, Sabtu (4/6/2022).
Selama Mei ini, penduduk Bumi dapat melihat enam planet anggota tata surya berada nyaris segaris di sepanjang ekliptika (bidang edar semu Matahari). Demikian artikel Geoff Gaherty di media online Space.com, Kamis (28/4/2011).
Empat dari enam planet itu dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu Yupiter, Mars, Merkurius, dan Venus. Dua planet lain dapat dilihat dengan binokuler atau teleskop kecil, yaitu Uranus dan Neptunus.
Untuk dapat melihat planet-planet itu, langit harus cerah dan medan pandang ke ufuk timur tidak terhalang. Hambatan utama pengamatan adalah posisi planet yang rendah dan waktu pengamatan terbatas sampai pukul 05.00. Setelah itu, cahaya planet-planet yang redup akan kalah dengan sinar Matahari.
Liputan6.com, Semarang - Fenomena langka planet-planet galaksi Bima Sakti akan sejajar atau berderetan sepanjang bulan Juni 2022. Kelima planet yang akan menampakkan diri sejajar adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Berjajarnya lima planet akan disusul dengan fenomena berjajarnya enam planet di tata surya, atau konjungsi sektet. Konjungsi sektet atau parade langit akan terjadi saat Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Uranus.
Perlu dicatat, meskipun termasuk salah satu fenomena langka benda langit, namun fenomena ini tidak menimbulkan dampak apa pun untuk Bumi. Fenomena planet berjajar ini terjadi setiap 18 hingga 19 tahun sekali. Fenomena serupa pernah terjadi pada tahun 2004 lalu, dan diperkirakan akan terjadi kembali pada tahun 2041.
Melansir laman resmi Edukasi Sains Antariksa LAPAN (06/06/2022), parade langit subuh ini berlangsung mulai 4-15 Juni yang menampilkan konfigurasi segarisnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter dan Saturnus.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan bahwa meski disebut sejajar, kenyataannya planet-planet tersebut tersebar tidak segaris.
Pengamat di Bumi dapat melihat kelima planet tersebut sekitar 30 menit sebelum Matahari terbit. Jika ingin melihat detail planet lebih jelas, pengamat harus menggunakan bantuan teleskop atau teropong langit.
Dalam pandangan mata telanjang, kelima planet itu akan tampak seperti bintang yang bersinar dan tidak berkelap-kelip. Syarat lainnya agar bisa melihat planet adalah lokasi yang bebas dari polusi cahaya dan langit cerah.
Tak hanya itu, pengamat juga dapat melihat Bulan sabit menghiasi langit malam di antara Venus dan Mars. Pengamat langit dapat melihat pemandangan spektakuler dari enam benda langit secara berurutan, yaitu Merkurius, Venus, Bulan, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
"Dari data di atas dapat dipahami bahwa cahaya yang paling terang dari empat benda langit tersebut adalah bulan yang berbentuk sabit, kemudian planet Venus, lalu planet Jupiter dan yang paling redup adalah planet Mars," jelasnya.
Dilansir dari Lapan .go.id parade 5 planet akan dilanjutkan dengan parade langit kedua, masuknya bulan meramaikan parade fase kedua. Segaris dengan Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus dan Bulan terlihat jelas dari bumi setelah subuh di waktu fajar.
Merkurius & Venus. Duo planet dalam ini bisa diamati setelah Matahari terbenam di sepanjang bulan Desember. Keduanya bisa diamati di rasi Ophiuchus di awal Desember sebelum bergeser ke Saguttarius mulai pertengahan sampai akhir Desember. Kedua planet tampak menanjak naik di ufuk barat di sepanjang bulan Desember. Jelang akhir Desember, Merkurius mencapai titik elongasi timur maksimum atau titik tertingginya kala senja dan kemudian perlahan turun mengejar Matahari. Tak hanya itu, duo planet dalam tersebut juga berpapasan dengan Bulan dan membentuk segitiga di langit senja. Puncaknya. di penghujung Desember, pasangan planet ini akhirnya berpapasan sangat dekat hingga tampak seperti satu objek terang.
Mars. Saatnya mengamati Mars. Planet merah yang berada di rasi Taurus selama bulan Desember ini, bisa diamati sepanjang malam. Mars yang akan mencapai oposisi pada awal Desember akan terbit saat Matahari terbenam dan terbit kala fajar menyingsing. Ketika oposisi, planet merah ini juga tampak berpasangan dengan Bulan.
Jupiter & Saturnus. Selama bulan Desember planet Jupiter dan Saturnus masih bisa diamati setelah Matahari terbenam. Jupiter bisa diamati sampai tengah malam sedangkan Saturnus sudah lebih dulu terbenam sebelum tengah malam. Selama bulan Desember, Jupiter bisa diamati di rasi Pisces sedangkan Saturnus di rasi Capricornus. Jupiter berpapasan dengan Bulan di awal dan akhir Desember, sedangkan Saturnus berpapasan dengan Bulan jelang akhir Desember.
Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut. Uranus dan Neptunus bisa diamati setelah Matahari terbenam. Uranus yang berada di Aries bisa diamati sampai lewat tengah malam. Sedangkan Neptunus yang berada di rasi Aquarius si pembawa air bisa diamati sampai jelang tengah malam.
30 Desember. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.
Hujan meteor Pheonicid berasal dari puing-puing komet D/1819 W1 (Blanpain) dan bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai kisaran pukul 02:43 WIB. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Pheonicid adalah pukul 20:00 WIB saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.
Di bulan Desember, papasan Bulan dan Jupiter jadi yang pertama kita jumpai di langit malam. Bulan berada 2,5º di selatan Jupiter. Keduanya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai tengah malam. Saat Matahari terbenam, Bulan dan Jupiter bisa diamati pada ketinggian 75º di atas horison timur dan keduanya mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 19:01 WIB dengan ketinggian 84º di arah utara. Keduanya terus berpasangan sampai saat Mars terbenam pada pukul 01:01 WIB disusul Bulan pukul 01:36 WIB. 2ff7e9595c
Commentaires